Setelah Konsultasi Dengan Beberapa Kyai dan Gus, Akhirnya Gus Hamdi Terima Jabatan DPD PSI Sidoarjo
Sidoarjo – Muhammad Hamdi, atau yang akrab disapa Gus Hamdi akhirnya mau menerima jabatan sebagai ketua DPD PSI Sidoarjo yang disandangnya saat ini.
Menurut Hamdi langkah itu ia ambil usai berkonsultasi dengan beberapa kyai dan Gus yang ada di Sidoarjo dan luar Sidoarjo.
Menurutnya yang menguatkan niatnya untuk mau menerima jabatan itu adalah setelah ia berkonsultasi dengan Kyai yang dituakan atau yang dianggap mumpuni dan senior di banyak bidang. Yakni Kyai Asep Saifuddin Chalim.
“Ini (konsultasi dengan para Kyai, red) yang menjadi saya mau menerima jabatan yang menurut bapak orang kontroversi ini. Apalagi bersebrangan dengan background saya sebagai seorang muslim”, terang Gus Hamdi Senin, (11/12).
Seperti diketahui, PSI adalah sebuah partai yang dibesarkan oleh kalangan non muslim. Partai muda yang digawangi oleh banyak kalangan non muslim. Dan baru ditengah perjalanannya menarik anak presiden Joko Widodo untuk masuk di dalamnya.
Gus Hamdi sendiri sudah banyak berkecimpung di dunia politik. Yakni pernah menjabat sebagai direktur wilayah lembaga Survei PRC, staf Ahli DPR RI, sampai berpartisipasi dalam tim relawan pemenangan pilkada.
Juga aktif diberbagai organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan. Seperti posisi wakil ketua DPD KNPI Provinsi, PERGUNU, HMI, pernah menjabat sebagai Ketua DPW APKLI Jawa Timur, bahkan saat ini membentuk organisasi kepemudaan di-Sidoarjo dengan nama Lintas Muda Sidoarjo.
“Prinsipnya, dalam hidup saya adalah anfauhum linnas. Dan sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat untuk manusia yang lain. Motivasi inilah yang mendorong saya untuk menjadi Ketua DPD PSI Sidoarjo. Sekalipun saya harus mengorbankan status saya sebagai calon DPRD Provinsi dapil II yang meliputi kabupaten Sidoarjo itu sendiri”, terang Hamdi.
“Saya yakin, melalui jalur politik, kesejahteraan rakyat dapat diraih. Dan saya yakin pula memilih jadi ketua DPD PSI Sidoarjo menjadi jalan terbaik bagi saya bisa mewujudkan nilai nilai yang baik. Dan ini bukan hanya soal kekuasaan dan jabatan semata, namun tentang pilihan perjuangan dan pengabdian”, ungkapnya lagi. (her)