GUSDURian Peduli Semeru Gelar Warung Gratis Juga Berikan Trauma Healing Pada Korban
Lumajang – Membanjirnya berbagai bentuk bantuan kepada korban erupsi Gunung Semeru merupakan bentuk rasa kemanusiaan yang dimiliki warga Negara Indonesia sangat tinggi.
Akan tetapi terkadang terjadi penumpukan bantuan tertentu yang pada akhirnya disayangkan harus terbuang.
Berbeda dengan bantuan-bantuan pada umumnya, GUSDURian Peduli membuat konsep yang berbeda. Hal itu dilakukan berdasar kebutuhan di lapangan.
GUSDURian Peduli kali ini memberikan bantuan trauma healing, potong rambut dan warung gratis kepada warga yang mengungsi di rumah-rumah serta wilayah terisolir.
Tidak cukup sampai disitu, GUSDURian Peduli juga bekerjasama dengan PT INKA, salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), memberikan pelayanan medis gratis kepada warga beserta anak-anaknya.
Lokasi yang menjadi sasaran GUSDURian Peduli dibagi menjadi beberapa titik, diantaranya Desa Penanggal, Desa Sumbermujur, Dusun Bondeli Selatan, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Koordinator Gusdurian Mojokutho Pare, Falensianus Anugerah Yunianto mengatakan beragam bantuan yang diberikan GUSDURian Peduli sengaja dikonsep berbeda dengan bantuan pada umumnya.
Sosok yang akrab disapa Antok Mbeler itu menjelaskan bantuan trauma healing dan warung gratis tidak hanya untuk anak-anaknya, melainkan juga orang tuanya.
Menurutnya bantuan trauma healing dan warung gratis yang diberikan GUSDURian Peduli ini dilakukan dua kali dalam satu hari yakni pada pagi dan malam hari.
”Saat ini, mereka butuh teman. Makanya, kita perlu membangun kepercayaan kepada warga jika kita ini saudara dan sahabatnya,” katanya menjelaskan.
Respon warga sangat positif dengan kehadiran tim GUSDURian Peduli. Bahkan, warga menurutnya tidak mau ditinggalkan hingga menawari untuk makan bersama.
Begitu halnya di Dusun Bondeli Selatan, Antok mengatakan anak-anak sangat antusias hingga mengantar tim GUSDURian Peduli pulang melintasi jembatan gantung yang merupakan satu-satunya akses ke lokasi pengungsian.
”Ini bukti mereka butuh teman yang memberi kepercayaan dan semangat untuk bangkit. Dari awalnya hanya sekedar jagongan hingga ditawari bakar-bakar bebek,” ceritanya dengan tertawa.
Sebagai informasi, GUSDURian Peduli bersama lintas komunitas, organisasi dan lembaga dari berbagai daerah di Indonesia mendirikan posko bersama sejak Minggu, 5 Desember 2021. (jtm/oln/red/Ian)