H. Subandi : Musim Hujan Tiba, Penanganan Banjir Difokuskan di Wilayah Rawan
Sidoarjo – Pemerintah Sidoarjo mulai gencar membersihkan berbagai titik wilayah rawan banjir. Pengerukan dan normalisasi sungai di Kota Delta ini tak lupa menjadi fokus utama Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.
Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya genangan dan banjir, baik pada musim hujan tahun ini maupun tahun-tahun berikutnya.

Kegiatan normalisasi sungai juga mulai dilakukan dengan membersihkan tumpukan sampah yang mengganggu aliran sungai terutama di titik-titik crossing. Atau daerah rawan banjir.
Yakni seperti di tiga sungai diantaranya afur Candi hingga Klurak, afur Trengguli di Desa Kedung Kembar kecamatan Prambon, afur Kedung Kampul di di Desa Tanjek Wagir Kecamatan Krembung, serta afur Kedung Peluk di Kecamatan Candi. Yang pengerjaan normalisasinya terus dikebut.
Sejumlah alat berat sudah dikerahkan di beberapa titik normalisasi sungai. Endapan lumpur maupun tumbuhan liar dan sampah rumah tangga yang memenuhi crossing sungai sudah mulai diangkut sedikit demi sedikit kepermukaan.
Bupati Sidoarjo H. Subandi ingin pengerjaan pengerukan sungai tersebut berjalan maksimal. Pagi tadi, ia turun langsung memantau pengerjaannya dengan meninjau langsung proses normalisasi sungai Tekuk Penjalin Kecamatan Candi yang sebelumnya menjadi langganan banjir.
Hal tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi banjir menghadapi musim hujan yang mulai datang, Rabu, (29/10/2025). Tiga sungai di Kecamatan Candi disusurinya. Mulai dari sungai Mbah Gepuk Balongdowo sampai sungai Kedung Peluk dan sungai Tekuk Penjalin Pecabean dipantaunya.
Bupati Sidoarjo H. Subandi mengatakan pihaknya ingin memastikan kesiapan lapangan agar kejadian banjir yang menjadi momok tahunan di Kabupaten Sidoarjo terutama di wilayah yang rawan banjir tidak terulang. “Normalisasi sungai di Tekuk Penjalin yang kemarin sempat banjir , tentu harus kita sikapi dengan cepat sebelum hujan deras kembali turun”, ucapnya.
Saat ini, sembilan alat berat milik Pemkab Sidoarjo terus bekerja. Ditargetkan 80 persen pengerjaan normalisasi sungai rampung sebelum puncak musim hujan. Bahkan alat berat akan ditambah jika kondisi dilapangan memungkinkan. Ia akan meminta Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (DPUBMSDA) Sidoarjo menyewa alat berat jika benar-benar dibutuhkan.
“Menghadapi musim hujan ini mudah-mudah kita benar-benar siap, normalisasi sudah berjalan semua, minimal 80 persen tercapai sebelum puncak musim hujan. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (DPUBMSDA) diminta menambah armada alat berat jika kondisi lapangan memungkinkan”, ucap mantan Ketua Komisi A DPRD Sidoarjo ini.
Fokus di Wilayah Genangan
Bupati H. Subandi mengatakan penanganan banjir akan difokuskan di wilayah rawan genangan. Diantaranya wilayah Kecamatan Tanggulangin, Candi, Porong dan Taman. Pengawasan akan diperketat agar pengerjaan normalisasi sungai berjalan maksimal.
Bahkan ia meminta Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air ( DPUBMSDA) Sidoarjo rutin memantau pengerjaannya. Setiap Minggu harus ada laporan progres pengerjaan normalisasi sungai tersebut. Ia juga akan meminta pemantauan menggunakan drone agar hasil pengerjaannya lebih akurat.
“Sudah saya sampaikan kepada teman-teman dari Pekerjaan Umum (PU) bahwa setiap Minggu kita cek, dan nanti dari teman-teman humas supaya pakai drone untuk mengecek sejauh mana progres pengerjaannya, semisal Minggu ini sudah sampai mana agar kita tahu persis sudah sejauh mana pengerjaan normalisasi sungai dilakukan,”ujarnya.
Bupati H. Subandi berharap pengerjaan normalisasi sungai selesai disisa waktu satu bulan setengah ini. Salah satunya normalisasi sungai Mbah Gepuk Balongdowo Candi sepanjang 4 km. Saat ini pengerjaan normalisasi sungai Mbah Gepuk sudah mencapai sekitar 1,8 kilometer. Ia juga telah menginstruksikan Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (DPUBMSDA) Sidoarjo untuk lembur pengerjaannya di hari Sabtu dan Minggu.
“Alat berat yang digunakan masih terbatas, sehingga pengerjaan dilakukan secara bertahap. Kita hanya punya sembilan alat berat yang bisa dioperasikan, kalau kurang, mau tidak mau harus sewa karena waktunya sudah mepet”, jelasnya.
Sementara ini satu alat berat hanya mampu bekerja menormalisasi panjang sungai sekitar 150 meter per hari, tadi sudah kita instruksikan Pekerjaan Umum Bina Marga (PUBM) untuk lembur hari Sabtu, Minggu agar memaksimalkan kerja normalisasi sungai ini” terangnya yang juga mantan Kades Pabean, Kecamatan Sedati ini.
Dalam kesempatan tersebut ia juga menghimbau kepada masyarakat untuk ikut kegiatan normalisasi lingkungan. Saluran-saluran kecil yang tersumbat dapat dibersihkan. Ia juga akan membuat surat edaran kepada camat dan kepala desa untuk ikut kegiatan normalisasi lingkungan diwilayahnya masing-masing.
“Nanti kita gerakkan bersama untuk gotong royong di tingkat kelurahan maupun di tingkat desa. Ini suratnya sudah dibikinkan Sekda, insyaallah dalam waktu dekat sudah bisa direalisasikan,” ujarnya.
Bupati Sidoarjo, H. Subandi bersama jajaran Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (DPUBMSDA) menyusuri sungai menggunakan perahu. Rute pengecekan dimulai dari sungai Mbah Gepuk hingga Kedungpeluk untuk memastikan kondisi aliran udara bebas dari tanaman pembohong.
Kegiatan pembersihan sungai ini akan terus digalakkan, apalagi musim hujan turun sudah mulai tiba untuk memastikan saluran air sungai tetap berfungsi optimal.
Upaya pembersihan ini menjadi wujud kolaborasi konkret antar instansi dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi resiko banjir. Pemerintah daerah berharap kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan ke sungai yang terus meningkat.(dah/adv)
