Unjuk Rasa Mahasiswa GMNI Berakhir Damai, Isu Kematian Balita Hanania Jadi Utama Aksi.
Sidoarjo – Pada hari Kamis (4/9/2025) terjadi lagi unjuk rasa yang dilakukan oleh kelompok Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) didepan gedung DPRD Sidoarjo.
Massa GMNI unjuk rasa ini terkait tuntutan kasus kematian balita Hanania Fatin Majida yang diduga akibat malpraktik Klinik Siaga Medika yang berlokasi di Desa Candipari Porong Sidoarjo. Sedangkan tuntutan yang lain, terhadap POLRI dalam melakukan penangkapan pendemo yang melakukan anarkis agar diproses secara hukum yang berlaku, bukan pemukulan dan dianiaya. Dan aset negara milik negara, agar segera dibuatkan Undang-undang resmi agar disampaikan DPR RI.
Namun massa GMNI ini, diterima langsung oleh Ketua DPRD Sidoarjo, H. Abdillah Nasih didampingi Wakil Ketua DPRD Sidoarjo, H. Warih Andono, Wakil Ketua Komisi B DPRD Sidoarjo, Kusumo Adi Nugroho, Kepala Dinsos Sidoarjo, Misbah dan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Sidoarjo, Plt. dr. Lakhsmie Herawati Yuwantina, M.Kes.
Ketua DPRD Sidoarjo, Abdillah Nasih mengatakan bahwa penyelidikan dan investigasi atas kematian balita Hanania sudah dilakukan oleh Dinkes dan lembaga terkait. Bahkan juga sudah diproses di ranah hukum.
Dijelaskan pula, bahwa dewan sendiri sudah melakukan dengar pendapat dengan menghadirkan orang tua almarhum Hanania, Dinkes, Dinsos, BPJS dan Klinik Siaga Medika beberapa pekan yang lalu. Dan siap melakukan dengar pendapat kembali bila mengetahui hasil investigasi yang terbaru. “Kita akan terus kawal kasus ini, baik di Dinkes dan kepolisian”, ujar Nasih saat dialog terbuka didepan pintu gerbang utama DPRD Sidoarjo.
Kusumo Adi Nugroho selaku anggota fraksi PDIP Sidoarjo menambahkan bahwa mahasiswa GMNI menunjukkan kepeduliannya kepada kematian balita Hanania yang viral di media sosial. “Mereka peduli dengan keadaan Kabupaten Sidoarjo karena kejadian kematian akibat penanganan klinik atau rumah sakit yang mengakibatkan kematian terulang lagi di Sidoarjo”, jelasnya saat ditemui usai unjuk rasa.
Massa GMNI Kabupaten Sidoarjo berjumlah tiga belas berjalan kondusif dengan penjagaan ketat keamanan gabungan TNI, Polri, Satpol PP dan Banser.(dah)
