Pemerintah Gelontorkan Penyaluran Beras SPHP Lewat Berbagai Kanal

Kadispertakpan Himbau Masyarakat Tidak Usah Khawatir

Sidoarjo – Pemerintah telah menggelontorkan banyak beras yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, khususnya kelas menengah.

Foto ilustrasi: Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim Heru Suseno saat meninjau harga pangan di pasar tradisional

Bahkan beras yang digelontorkan termasuk kualitas baik, atau medium. Tak terkecuali di Jawa Timur. Di beberapa desa sudah dilakukan droping beras yang dapat diperoleh masyarakat.

Seperti di Desa Ploso dan Rejeni Krembung dan banyak desa-desa lain yang juga telah mendapatkannya. Seperti baru-baru ini di Desa Klurak Candi Sidoarjo.

Proses pendistribusian beras dilakukan di Balai Desa Klurak. Dengan harga yang terjangkau. Sebelumnya sempat ramai diberitakan bahwa banyak beras oplosan yang beredar di masyarakat.

Untuk itu Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Heru Suseno berharap masyarakat bisa mendapatkan beras SPHP tersebut dengan mudah dan terjangkau.

“Beras SPHP sudah mulai disalurkan, masyarakat tidak usah khawatir dan untuk masyarakat yang akan beli beras medium bisa membeli beras SPHP saja”, ungkap Heru melalui pesan singkatnya.

Penyaluran Lewat Berbagai Kanal

Seperti Bulog, penyaluran melalui kepolisian dan kanal lain. Seperti pedagang pasar tradisional, jaringan ritel modern, dan pemerintah daerah.

Penyaluran beras SPHP melalui kepolisian, misalnya, dilakukan dengan sejumlah strategi. Salah satunya melalui Gerakan Pangan Murah yang digelar di Lapangan Parkir Timur Gedung Olahraga Sidoarjo, Jawa Timur.

Ratusan warga mengantre sejak pagi untuk membeli beras SPHP. Setiap orang memegang maksimal 2 kupon untuk ditukarkan dengan 2 kemasan beras masing-masing 5 kilogram (kg). Harga per kemasan Rp 60.000 atau Rp 12.000 per kg beras.

”Penyaluran beras SPHP ini menjangkau 117.340 warga di berbagai titik penjualan. Adapun di Sidoarjo disiapkan 60 ton beras yang disalurkan secara statis ataupun delivery”. Harga beras SPHP di konsumen tidak boleh melebihi hpp beras medium Rp12.500/kg.

Selain itu, percepatan penyaluran beras SPHP ini untuk memudahkan masyarakat mengakses bahan pangan murah dan stabilisasi harga beras di pasar,” kata Emil Listianto Dardak Wakil Gubernur Jatim.

Menurut dia, Pemprov Jatim berupaya menjaga stabilisasi harga beras untuk menjaga daya beli masyarakat. Di sisi lain, gagal menjaga agar harga gabah di tingkat petani tidak jatuh untuk menjaga kelangsungan lumbung pangan Jatim. (AL)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *