Lukis Kain Membuka Peluang Pasar Baru, Dinas Koperasi Jatim Berikan Pelatihan
Sidoarjo – Untuk menjembatani peluang ekonomi kepada masyarakat khususnya pengagum seni, Dinas Koperasi dan UKM Jatim memberikan pelatihan lukis kain. Seperti diketahui, lukis kain saat ini sedang tren dan digandrungi masyarakat.
Bertempat di klinik KUKM BDC Jawa Timur Dinas Koperasi dan UKM Jatim mengadakan kegiatan “Diversifikasi Penguatan Usaha KUKM Pembuatan Produk Lukis Kain”, Jumat (13/9).
Kegiatan tersebut diikuti oleh tidak kurang dari 50 peserta yang sebelumnya telah melalui pendaftaran terlebih dahulu.
Siti Nurhidayati, founder sekaligus owner CV Zahida, Kabupaten Bojonegoro hadir sebagai pemateri untuk menyampaikan materi bertemakan Seni Lukis Kain.
Dalam pelatihan ini, Zahida sapaan akrab Siti Nurhidayati memaparkan teknik-teknik dasar melukis pada berbagai jenis kain, mulai dari kaos hingga jilbab.
“Seni lukis kain ini sebenarnya mirip dengan melukis di kanvas, namun menggunakan cat tekstil yang khusus,” jelas Zahida. Ia menekankan pentingnya penggunaan cat yang tepat agar hasil lukisan tidak pudar dan tahan lama. Terutama ketika diaplikasikan pada bahan-bahan yang sering dicuci seperti jilbab dan kaos.
Melukis Kain Tiga Dimensi
Peserta juga diberi wawasan mengenai teknik melukis kain dua dimensi dan tiga dimensi. Dalam teknik tiga dimensi, cat yang digunakan bisa menghasilkan efek timbul setelah kain dipanaskan menggunakan setrika.
“Cat ini membuat lukisan terlihat hidup, terutama pada motif bunga dan daun yang sering diaplikasikan pada produk seperti jilbab atau tas,” terang Zahida.
Tidak itu saja, Zahida juga memotivasi peserta untuk melihat seni lukis kain sebagai peluang bisnis. “Karya seni ini sudah banyak diminati, mulai dari baju, tas, hingga sepatu. Ini peluang bisnis baru yang perlu ditangkap”, jarnya.
Ia lalu mencontohkan bahwa karyanya, yang telah dikenal luas dengan brand Zahida Painting, tidak hanya dijual di dalam negeri, tetapi juga mulai merambah ke pasar internasional.
Bagi peserta yang tertarik untuk memulai bisnis di bidang ini, Zahida menyarankan agar mereka mempelajari segmentasi pasar dengan cermat terlebih dahulu.
Ia mencontohkan misalnya jika ingin menargetkan segmen anak-anak, motif kartun yang ceria akan lebih cocok dibanding motif bunga yang lebih elegan. Sementara itu, untuk segmen dewasa, motif abstrak atau klasik bisa menjadi pilihan yang lebih menarik.
Banyak teknik yang diajarkan dalam kesempatan tersebut. Seperti cara membuat pola, cara memilih cat yang sesuai, hingga teknik pewarnaan yang dapat memberikan hasil yang memuaskan. (ism)