Gerbera Timami : Branding Adalah Pembeda, Maka Itu Harus Kelihatan Lebih Memiliki Ciri Tersendiri
Sidoarjo – Sidoarjo – Gerbera Timami Founder Peppu (program pengembangan produk UMKM) mengatakan, branding adalah suatu yang unik. Branding harus bisa membandingkan produk yang dimiliki. Maka Itu Harus Kelihatan Lebih Memiliki Ciri Tersendiri.
Karena itu branding sebenarnya adalah jadi pembeda antara produk kita dan punya orang lain. “Jadi harus beda, berkesanlah, lebih tepatnya”, ungkap Garbera dalam satu workshop dengan para pelaku UKM di Surabaya.
Kegiatan yang berkerjasama antara Dinas Koperasi dan UKM Jatim dengan Universitas 17 Agustus Surabaya ini mengajak para pelaku UKM untuk memahami bagaimana pentingnya suatu branding yang tepat terhadap produk yang dimiliki.
Sehingga dengan adanya branding akan membuat image dari produk berbeda dengan produk lain” jelas Geby sapaan Gebera. Workshop optimalisasi branding ini mengangkat 3 topik di antaranya branding, marketing, dan photo produk. Beberapa hal untuk memperkuat branding dari prodak UMKM antara lain adalah membedakan prodak dengan yang lain, meningkatkan citra dan reputasi usaha.
Meningkatkan nilai jual produk, menentukan nilai inti usaha, memilih nama usaha yang tepat, membuat logo yang menarik. Menggunakan merk yang konsisten, memberikan nilai tambah berupa kualitas produk, memanfaatkan social media, menciptakan konten yang berkualitas, dan memberikan pengalaman positif kepada pelanggan.
Menurut Gaby, hal ini penting karena pelanggan juga bisa menjadi pemasaran yang tidak langsung kepada kita. “Mereka akan merekomendasikan produk kita ke orang lain. Itu merupakan nilai tambah buat kita”, terang Gaby.
Dengan pengunaan branding yang tepat diharapkan para pelaku UKM bisa memaksimalkan penjualan produknya juga tidak kalah pentingnya lagi adalah menjaga kualitas produk agar tetap lebih baik sehingga akan jadi buruan bagi pembeli.
Tak kalah pentingnya adalah skil pemarasan. “Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh para usaha sebagai teknik pemasaran yang tepat antara lain 1) Diskon Persentase, berguna untuk mendorong pembelian, 2) Progam Loyalitas, dimana hal ini pelanggan mendapatkan poin yang dapat mereka tukarkan,
3) Penjualan Musiman, untuk menawarkan penawaran khusus selama musim liburan/perayaan, 4) Flash Sale, untuk menyelenggarakan penjualan singkat dengan diskon besar-besaran untuk menciptakan rasa mendesak bagi pelanggan,
5) Bundling Produk, untuk menawarkan beberapa produk dalam satu paket dengan harga yang lebih rendah, 6) Cross Selling, untuk memberikan produk relevan, 7) Up Selling, untuk menawarkan pembeli ke harga yang lebih mahal dari yang kita beli yang biasanya dapat kita temui seperti di Mc Donald”. (win)
Coworking Space KUKM Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur berkolaborasi dengan UKM Fordimapelar Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya menyelenggarakan program pengembangan produk kepada para UMKM yang dilaksanakan hari Selasa (10/10) di Coworking space KUKM.
Workshop tersebut menghadirkan para narasumber yang berkompeten dari Founder Peppu (Program Pengembangan Produk UMKM) dan Owner Photo Produk Dream Walker serta dihadiri oleh 40 pelaku UMKM dari Dukuh Menanggal.
Program pengembangan UMKM tersebut berupa acara workshop dengan tema optimalisasi branding untuk pemasaran produk UMKM yang digelar secara langsung di coworking space KUKM.
Workshop optimalisasi branding ini mengangkat 3 topik di antaranya branding, marketing, dan photo produk. Founder Peppu Pertama – Gerbera Timami selaku pemateri topik pertama mengenai branding memaparkan beberapa penjelasan terkait branding,
“Branding sendiri merupakan suatu pembeda dari produk yang dimiliki oleh suatu pelaku usaha yang berguna untuk membantu mengkomunikasikan usaha yang dimilikinya sehingga dengan adanya branding akan membuat image dari produknya berbeda dengan produk lain” jelas Geby.
Perbedaan branding dengan marketing pada dasarnya ialah bahwa branding lebih konsisten dari pada marketing. Konsisten yang dimaksud adalah seluruh proses usaha mulai dari langkah awal hingga akhir sedangkan marketing terletak hanya pada tingkat penjualan produk.
Beberapa hal untuk memperkuat branding dari prodak UMKM antara lain membedakan prodak dengan yang lain, meningkatkan citra dan reputasi usaha, meningkatkan nilai jual produk, menentukan nilai inti usaha, memilih nama usaha yang tepat, membuat logo yang menarik, menggunakan merk yang konsisten, memberikan nilai tambah berupa kualitas produk, memanfaatkan social media, menciptakan konten yang berkualitas, dan memberikan pengalaman positif untuk pelanggan agar pelanggan tersebut cenderung merekomendasikan kepada orang lain.
Selain itu pemaparan materi kedua juga dijelaskan oleh Founder Peppu Kedua – Rihhadata Aisy dengan topik marketing yakni tentang teknik pemasaran yang dilakukan oleh pelaku usaha, “beberapa hal yang dapat dilakukan oleh para usaha sebagai teknik pemasaran yang tepat antara lain 1) Diskon Persentase, berguna untuk mendorong pembelian, 2) Progam Loyalitas, dimana hal ini pelanggan mendapatkan poin yang dapat mereka tukarkan, 3) Penjualan Musiman, untuk menawarkan penawaran khusus selama musim liburan/perayaan, 4) Flash Sale, untuk menyelenggarakan penjualan singkat dengan diskon besar-besaran untuk menciptakan rasa mendesak bagi pelanggan, 5) Bundling Produk, untuk menawarkan beberapa produk dalam satu paket dengan harga yang lebih rendah, 6) Cross Selling, untuk memberikan produk relevan, 7) Up Selling, untuk menawarkan pembeli ke harga yang lebih mahal dari yang kita beli yang biasanya dapat kita temui seperti di Mc Donald” ujar Aisy.
Selanjutnya Owner Photo Produk Dream Walker – Agus selaku pemateri ketiga yakni photo produk, “pentingnya untuk mengembangkan produk yang kita miliki dengan menciptakan foto produk yang menarik dan bagus tentunya hal ini dapat dilakukan dengan menyiapkan hal-hal yang diperlukan seperti handphone, ringlight, background, tripod, dan yang paling penting mood bai ketika mood kita baik pasti akan menambah kreatifitas foto kita” kata Agus.
Selain itu ada tips and trick foto produk seperti pengambilan angel (sudut pandang) foto yang tepat, beri ruang kosong (space), pelajari fitur kamera pada handphone, buat konsep sederhana, manfaatkan cahaya alami dan lakukan proses editing.
Berbagai materi workshop optimalisasi yang telah diberikan kepada para UMKM yang hadir pada acara tersebut diharapkan akan diterapkan dan dimanfaatkan dengan baik, agar produk usaha mereka lebih berkembang dengan optimal sehingga para UMKM dapat meningkatkan usahanya dengan baik. (win)