Gelaran OPOP Berdayakan Pesantren Melalui Ekonomi Kerakyatan
Surabaya – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa membuka OPOP Expo yang berlangsung di Masjid Al-Akbar Surabaya. Dalam kesempatan ini Khofifah mengatakan pemerinah provinsi Jawa Timur memiliki program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang salah satunya adalah melalui pesentren. Yakni dengan One Pesantren One Produk (OPOP).
Melalui kegiatan opop ini diharapkan ekonomi masyarakat akan semakin tumbuh kembang dengan baik. Juga mengurangi angka penganguran dan kemiskinan. Gelaran expo Opop sendiri hingga saat ini telah memasuki tahun yang Ke-5. Kali ini berlangsung mulai 9-12 Nopember 2003 di Masjid Al-Akbar Surabaya.
Khofifah berharap, dengan adanya opop akan tercipta kemandirian ekonomi terutama di basis pesantren agar para santri selain mendapatkan ilmu agama juga memiliki kemampuan untuk mengelola dan mengembangkan sebuah usaha. Lebih-lebih memiliki manfaat untuk dirinya sendiri. Juga sebagai bekal untuk tahun mendatang di kehidupan para santri.
Dijadikannya pesenren sebaai pelaku opop bukan tanpa alasan. Yakni pesantren sebaai lembaga pendidikan yang dekat dengan masyarakat sangat memiliki peran penting dalam pembangunan masyarakat. Termasuk peran sebagai pelaku ekonomi. Karena kedekatan pesantren dengan masyarakt itulah akhirnya pesantren dirasa cocok untuk melakukan pemberdayaan bidang ekonomi.
Sebelumnya OPOP yang ditampilkan dalam gelaran kali ini adalah merupakan Ponpes pelaku opop yang terpilih karena produk unggulannya yang sudah berizin, bersertifikat halal, serta memiliki kemasan menarik.
Sejatinya di Jatim ada 1.000 pondok pesantren pelaku opop, dari 1.000 itu dilakukan kurasi, mereka yang ditampilkan adalah yang lolos dalam kurasi produk. Jadi bisa dipastikan para peserta expo adalah yang terbaik dari seluruh pelaku opop yang ada di Jatim, ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) OPOP Jatim Mohammad Ghofirin. (win)